CEFAB5C880BF83A8B06661D6CAC33458 Fungsi, Cara Kerja dan Kerusakan pada Tensioner Sepeda Motor - Healty99 - Panduan Sehat Secara Alami

Iklan 4

Fungsi, Cara Kerja dan Kerusakan pada Tensioner Sepeda Motor

gambar tensioner motor

Healty99 - Secara umum, hampir keseluruhan mesin sepeda motor yang beredar di pasaran menggunakan komponen tensioner. Terutama yang berjenis 4 tak atau menggunakan rantai mesin.

Namun ada dua jenis tensioner atau tension chain yang pakai pada beberapa kendaraan, satu yang terlihat seperti gambar di atas dan satunya lagi menggunakan sistem suling alias tekanan pompa oli. 

Nah, buat kamu yang penasaran dan ingin tahu lebih, yuk simak selengkapnya di bawah ini sampai selesai, siapa tahu sedikit banyaknya bisa membantu kamu.

Baca juga : Penyebab Aki Menggelembung

Fungsi Kegunaan

Pada dasarnya fungsi dari tensioner ialah untuk memastikan bahwa rantai mesin (keteng atau kamprat) tetap selalu terjaga keteganganya. Dalam istilah lain ia menekan rantai agar selalu kencang dan tidak kendur.

Apabila rantai part kecil ini rusak, goyang atau kehilangan fungsi utamanya maka akan menyebabkan mesin motor menjadi berisik alias mengeluarkan suara kasar seperti bunyi rantai keteng.

Baca juga : Hal-Hal Yang Menyebabkan Motor Berasap Putih

Cara Kerja

Cara kerja dari tensioner sangat sederhana, prisipnya ialah stelan ditekan oleh pegas dari dalam namun tidak bisa ditekan balik dari depan.

Komponen didalam tensioner hanya terdiri dari pegas atau per (terkadang pita besi panjang yang melingkar) dan batang as ber ulir cacing melingkar serta pen pengunci.

Pegas menekan batang as ulir sehingga terdorong ke depan yang membuat setelan menjadi memanjang. Namun kamu tidak bisa mendorongnya kedalam dari batang as depan untuk memendekan stelan, karena saat di dorong pen pengunci akan menahan ulir agar tidak membalik.

Baca juga : 4 Cara Menambal Ban Tubeless Harus Kamu Tahu

Oleh karena itu untuk penyetelan tensloner dilakukan dengan cara memutar stelan atas tensioner menggunakan obeng min, atau pakai alat sesuai dengan bentuk dan jenis tensioner yang digunakan. 

Jika kamu ingin memendekan stelan tensioner maka kamu harus memutar obeng ke kanan, sehingga batang as akan kembali ke dalam alias memendek. Sedangkan jika di putar ke kiri batang as akan memanjang kedepan.

Panjang dari pada batang as alias stelan tensioner sepeda motor bekisar 2,5 sampai 3,5 cm, setiap motor juga berbeda-beda tergantung dari spesifikasi.

Kamu tidak perlu menyetel tension secara rutin, karena pada dasarnya alat satu ini menyetel secara otomatis saat rantai mesin (keteng atau kamprat) mengendur dengan gaya dorong pegas didalam.

Namun setelan tension chain juga ada batasan, apabila stelan sudah tidak mampu lagi dimana tingkat kekeduran rantai mesin lebih dari pada stelan tensioner maka sudah pasti sepeda motor akan mengeluarkan bunyi kasar.

Contoh yang sama pada stabilizer rantai gear motor atau sepeda, jika jangkauan tekan stabilizer sudah mentok maka rantai pasti tetap akan tampak kendor.

Oleh karena itu pada sebuah mesin kamu harus mengganti rantai kamprat supaya suara kasar tersebut hilang.

Ciri-Ciri Kerusakan 

Tensioner bisa mengalami kerusakan, bentuk kerusakan dapat terjadi karena usia pakai, cacat atau juga bisa disebabkan kualitas dari sebuah produk yang tidak tahan.

Bentuk kerusakan yang sering terjadi pada tensioner adalah oblak dan goyang pada batang as, pegas atau pita besi putus alias tidak main sehingga tidak bisa menekan rantai. 

Gejala keruskana pada komponen satu ini akan mengeluarkan suara kasar, sekilas mirip dengan rantai keteng yang sudah habis. 

Itulah sebabnya terkadang banyak juga para mekanik yang tertipu, namun jika lebih teliti sebenarnya suara kerusakan bisa dibedakan.

Nah, itulah fungsi, cara kerja dan gejala kerusakan pada tensioner sepeda motor yang bisa kamu ketahui.

Baca terus informasi lainnya di healty99.com seputar otomotif.

Artikel terkait :


Buka Komentar

Iklan Atas Artikel "iklan 5"

Iklan 3 Tengah Artikel 1

Iklan 5 Tengah Artikel 2

Iklan 3 Bawah Artikel