CEFAB5C880BF83A8B06661D6CAC33458 11 Penyakit Kelinci dan Cara untuk Mengatasinya - Healty99 - Panduan Sehat Secara Alami

Iklan 4

11 Penyakit Kelinci dan Cara untuk Mengatasinya

gambar kelinci lagi sakit
Sumber foto : istockphoto
Healty99 - Sama seperti kucing, anjing dan hamster, kelinci juga bisa terkena serangan penyakit. Sekalipun mereka sudah kamu rawat dengan benar, tetapi faktanya mereka juga bisa terinfeksi virus, kuman, bakteri dan lain sebagainya.

Ada banyak penularan mengapa kelinci bisa sakit, salah satunya ialah bisa karena makanan yang mereka konsumsi, kontak dengan manusia atau hewan lain, lingkungan yang kotor ataupun faktor genetik.

Oleh karena itu penting memang untuk mengetahui ciri-ciri kelinci yang sedang sakit, sehingga saat kamu sudah tahu gejala yang timbul maka kamu bisa dengan cepat untuk mengobatinya.

Penyakit Kelinci dan Cara Mengatasinya

Nah, daripada panjang lebar. Berikut sejumlah gangguan kesehatan yang dapat menyerang kelinci peliharaan kamu.

1. Pembengkakan

Pertama masalah terhadap pembengkakan. Ada banyak penyebab mengapa bagian tubuh kelinci bisa mengalami pembengkakan, entah itu karena gigitan serangga, infeksi atau abses, tumor ataupun hanya karena peradangan biasa.

Tetapi yang perlu kamu ketahui ialah, pembengkakan yang normal biasanya akan hilang dalam 1 atau 2 hari. 

Pembengkakan yang tidak kunjung hilang menandakan adanya gangguan serius pada peliharaan kamu yang harus segera di cari tahu.

2. Scabies 

Scabies atau dikenal juga dengan kudis merupakan infeksi tungau yang umum menyerang hewan mamalia seperti kelinci, kucing, hamster dan anjing.

Pada kelinci biasanya paling menyerang bagian telinga, sehingga sering dikatakan penyakit tungau telinga. Penyakit ini di sebabkan oleh infeksi parasit Psoroptes cuniculiis atau tungau Sarcoptes scabiei. 

Gejala yang tampak adalah bulu rontok, terdapat sisik kulit di telinga bagian dalam yang berubah menjadi lesi berkerak dan kasar. 

Penyakit scabies sebenarnya tidak berbahaya, tetapi faktanya jika tidak segera diobati akan menyebabkan kelinci menderita karena gatal, kesakitan, stress dan merasa tidak nyaman.

Tetapi kamu tidak perlu khawatir, infeksi scabies pada kelinci bisa kamu atasi dengan membeli obat khusus infeksi kulit pada hewan dan memberi nutrisi lebih dalam bentuk makanan.

3. Myxomatosis

Myxomatosis merupakan penyakit dari infeksi virus yang disebarkan oleh gigitan serangga seperti kutu dan nyamuk. 

Myxomatosis termasuk paling berbahaya karena telah tercatat membunuh 99% dari populasi kelinci yang ada di Inggris ketika menyerang pada tahun 1953. 

Gejala yang timbul saat terinfeksi ialah terdapat pembengkakan pada area sekitar mata, telinga, anus dan alam kelamin. 

Ini adalah masalah serius, jadi jika peliharaan kamu terdapat indikasi atau ciri-ciri yang telah di sebutkan, maka segera bawa ke dokter hewan untuk di beri vaksin.

4. Gangguan pernafasan

Kelinci dapat mengalami masalah pada pernafasan, terlebih jika mereka stress akibat lingkungan dan ancaman.

Ciri-ciri kelinci mengalami gangguan pernafasan kamu dapat melihat keluarnya cairan dari mata dan hidung, serta terdengar suara berisik saat mereka bernapas dan ritme bernapas cepat atau bernapas dengan mulut terbuka.

Hal terbaik untuk mengatasinya adalah membawa peliharaan kamu ke pusat klinik hewan untuk di beri penanganan cek-up sekaligus mengetahui mengapa ini bisa terjadi.

5. Keracunan makanan

Kelinci merupakan jenis hewan herbivora alias pemakan tumbuh-tumbuhan. Secara alami mereka hanya mengkonsumsi dedaunan, batang lunak dan sayuran.

Tetapi nyatanya walaupun hanya mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan mereka bisa mengalami keracunan. Penyebabnya bisa karena kontaminasi zat pestisida yang di semprotkan pada tanaman, tanaman berbahaya dan bergetah ataupun karena makanan yang kotor.

Tanda-tanda keracunan pada kelinci dapat ditandai dengan kurang nafsu makan, diare, nyeri perut, otot berkedut, kelumpuhan dan kejang-kejang.

Kamu juga bisa ketahui masalah keracunan dengan di tandai aktifitas mereka yang tidak biasa seperti lebih aktif atau lebih diam.

6. Penyakit hemoragik virus 

RVHD merupakan infeksi virus yang menyebar antar kelinci melalui kontak langsung dan tidak langsung, contoh seperti pakan yang terkontaminasi atau penggunaan kandang yang bergantian.

Setidaknya dua jenis penyakit RVHD berdasarkan tahun penemuanya. Tetapi yang perlu kamu ketahui, kelinci yang tidak divaksinasi biasaya akan berakibat lebih fatal karena jarang terdapat tanda-tanda peringatan atau gejala. 

Pada kelinci yang bertahan hidup saat terinfeksi biasanya akan tampak ciri-ciri beberapa hari pertama diare dengan darah.

Untuk mengobati masalah satu ini maka kamu harus bawa kelinci se-segera mungkin ke klinik hewan untuk di beri pertolongan pertama.

7. Gumpalan bulu

Hal yang biasa terjadi pada hewan berbulu tebal dan jarang di rawat. Bulu-bulu mereka yang jarang di sisir, di mandikan dan di bersihkan biasanya akan menggumpal seperti bola pada bagian tubuh bawah.

Gumpalan bulu bisa menjadi sarang penyakit bagi peliharaan. Bahkan yang pasti jika kandang mereka kotor, gumpalan bulu bisa menyerap urin dan kotoran sehingga pada akhirnya akan menyebabkan bau serta penyakit.

Untuk mengatasi masalah satu ini kamu hanya perlu rutin merawat kelinci dan membuang bagian gumpalan bulu dengan gunting.

8. Gigi yang memanjang

Kelinci merupakan salah satu jenis hewan pengerat yang bertubuh cukup besar. Walaupun begitu mereka terkadang memiliki masalah yang sama dengan beberapa pengerat lain yaitu pemanjangan gigi.

Semua hewan pengerat memiliki gigi depan yang terus tumbuh selama mereka hidup. Gigi ini jika tidak digerus akan menyebabkan masalah, bahkan bisa menyusahkan mereka saat makan.

Untuk mengatasi masalah satu ini sebenarnya cukup mudah, kamu hanya perlu memberi mereka dengan makanan bertekstur yang lebih padat supaya mereka menggerus. 

Cara lain bisa meletakan jenis batang kayu yang cukup lunak pada bagian sudut kandang.

9. Kelumpuhan

Masalah kelumpuhan satu kaki pada kelinci dapat dikaitkan dengan patah tulang, kerusakan saraf atau dislokasi. 

Sedangkan kelumpuhan pada kedua kaki belakang lebih mungkin dikaitkan dengan cedera tulang belakang seperti patah tulang. Cedera semacam ini umum terjadi pada beberapa kelinci yang aktif dan suka meloncat tinggi. 

Oleh karena itu setiap kelinci yang menunjukkan tanda-tanda kelumpuhan harus segera diperiksa ke dokter hewan.

10. Gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan dapat dikaitkan dengan keracunan, ini bisa terjadi karena makanan mereka kotor atau terkontaminasi zat berbahaya yang tidak aman bagi pencernaan.

Ciri-ciri kelinci mengalami gangguan pencernaan terdapat indikasi diare, kram, merasa tidak nyaman, feses cair, bau pada kandang, kurang nafus makan serta lesu.

Untuk mengatasi masalah satu ini kamu bisa bawa peliharaan ke klinik hewan agar dapat mengetahui yang sedang terjadi dan apa penyebabnya. Sehingga nantinya bisa di beri penanganan dan obat pencernaan.

11. Encephalitozoon cuniculi

Encephalitozoon cuniculi merupakan bakteri yang dapat menginfeksi kelinci, gejala di tandai dengan perilaku mereka yang aneh seperti memiringkan kepala, mendangak atau memutarkan kepala.

Penyakit ini menginfeksi pada otak korban dan terkadang dapat menular ke manusia. Penularan dapat terjadi karena adanya kontak langsung pada hewan lain, makanan yang sudah terkontaminasi, urin dan kotoran.

Untuk mengobati penyakit encephalitozoon biasanya kelinci akan di isolasi selama 28 hari atau sebulan dengan pemberian fenbendazole oral ditambah obat anti-inflamasi seperti kortikosteroid.

Nah, itulah beberapa penyakit kelinci yang bisa menyerang serta cara mengatasinya.

Baca terus informasi lainnya di healty99.com seputar hewan satu ini.

Artikel terkait :

Buka Komentar

Iklan Atas Artikel "iklan 5"

Iklan 3 Tengah Artikel 1

Iklan 5 Tengah Artikel 2

Iklan 3 Bawah Artikel