CEFAB5C880BF83A8B06661D6CAC33458 Tips Memelihara dalam Beternak Kelinci Hias dan Pedaging - Healty99 - Panduan Sehat Secara Alami

Iklan 4

Tips Memelihara dalam Beternak Kelinci Hias dan Pedaging

gambar kelinci putih mata merah
Sumber foto : istock
Healty99 - Peluang usaha ternak kelinci cukup menjanjikan karena kelici salah satu hewan yang gampang jinak, mudah beradaptasi dan cepat dalam berkembangbiak. Secara jenis ada dua kelompok kelinci yang bisa kamu ketahui, yakni kelici pedaging dan satunya lagi keliinci hias. 

Apa perbedaanya? Untuk budidaya/pedaging merupakan jenis kelinci yang diternakan untuk keperluan konsumsi (dagingnya) atau diambil kulit serta bulunya. Sedangkan keliici hias adalah jenis yang biasanya diperuntukan sebagai hewan kesayangan.

Tetap pada dasarnya tidak perbedaan pasti antara kellinci hias dengan budidaya. Ini karena secara umum ras keliinci yang awalnya tadi diperlakukan sebagai keliinci peliharaan/hias, dikemudian seiring waktu dimanfaatkan menjadi kelinci pedaging. 

Terlebih lagi beberapa ras tersebut mempunyai keunggulan dari segi pedaging seperti berat dan ukuran yang besar, pertumbuhan serta tingkat berkembangbiak yang tinggi. 

Begitu pula sebaliknya terhadap kelici yang awalnya dipeliharan khusus untuk pedaging, namun karena memiliki bentuk yang menarik sehingga dicap sebagai peliharaan.

Beternak Kelinci Budidaya dan Hias

Buat kamu yang ingin berternak hewan pengerat satu ini setidaknya ada 3 point penting yang bisa kamu ketahui, namun hal tersebut sudah pasti berkaitan dengan daging, kulit serta bulu. Pasalnya beberapa jenis kelinci memiliki keunggulan masing-masing yang satu sisi.

Sebagai contoh di Indonesia masih didominasi oleh keliinci pedaging karena keperluan konsumsi dan olahan makanan, sedangkan untuk pengolahan industri kulit serta bulu masih belum berkembang cukup luas.

Oleh karena itu ada baiknya kamu ketahui dahulu varietas kelinci sehingga nantinya dapat bisa disesuaikan dengan orientasi ternak. 

Pembuatan tempat kandang

Ada dua jenis kandang yang umum digunakan oleh para peternak, salah satunya ialah sistem terbuka dan tertutup. Apa bedanya?

Kandang terbuka

Kandang dengan sistem terbuka hanya berupa hamparan lahan tanah dan rerumputan luas yang sekelilingnya diberi pagar pembatas.

Sehingga para keliinci dibiarkan bebas bermain di area tersebut, namun tetap kamu harus menyediakan naungan atau terowongan untuk mereka berteduh, istirahat atau berlindung dari cuaca buruk.

Jenis kandang terbuka memang menjadi pilihan terbaik untuk usaha ternak keliinci secara tradisional di Indonesia, mengingat sistem pemeliharaan seperti ini relatif lebih mudah dan pastinya tidak tampak padat.

Terlebih lagi, dengan halaman yang luas maka kelinci bisa dibiarkan mencari makan sendiri jadi kalau sekali-kali kamu telat dalam memberi mereka pakan.

Tetapi ada kekurangan yang harus kamu ketahui, sistem ini memerlukan lahan yang luas dan lebih cocok di pedesaan, kaki gunung serta pastinya jauh dari perkotaan. Di satu sisi jika dekat hutan liar bisa mengundang beberapa hewan liar maupu pemangsa.

Kandang tertutup

Kandang tertutup adalah pemeliharaan dengan sistem kandang yang dibatasi lantai, dinding serta atap. Sehingga kelinci tidak dibiarkan bebas dan cara ini lebih cocok untuk kamu yang ingin usaha ternak secara intensif.

Tetapi ada sebuah perhitungan dimana budidaya keelinci dengan kandang tertutup membutuhkan dua tipe kandang yang bisa diterapkan, keduanya adalah tipe postal dan tipe baterai susun.

Kandang dengan tipe postal ialah kandang dengan tujuan untuk menempatkan sejumlah kelnci dalam sekaligus.

Sehingga lebih cocok sebagai kandang perkembangbiakkan dan merawat anak-anak keélinci yang baru lahir.

Sedangkan untuk kandang yang tipe baterai merupakan tempat yang dibuat untuk menyesuaikan hanya satu ekor kelinci, tetapi biasanya dibuat perlantai atau rak bersusun keatas maupun ke samping.

Memilih indukan terbaik

Dalam memilih calon indukan keelinci kamu harus lebih teliti dan diperhatikan secara spesifik, mengingat bibit sangat berperan besar dalam menentukan tingkat keberhasilan ternak.

Indukan keliinci sangat menentukan dari sebuah produktivitas dan kualitas hasil budidaya yang nantinya akan kamu jalani, terlebih jika dilakukan dalam jangka panjang.

Berikut ini tips dan cara untuk memilih bibit indukan kelinci potong yang bisa kamu gunakan sebagai acuan.

  1. Pastikan kamu mencari kellinci yang mempunyai riwayat kesehatan yang baik. Ini juga terkait gejala penyakit, kecacatan atau hal-hal yang tidak menonjol dari tujuan utama.
  2. Berasal dari keturunan keliinci yang menghasilkan banyak anak dalam sekali melahirkan.
  3. Bobot/berat tubuh dari indukan keliinci betina setidaknya 4 sampai 5 kg dan jantan 3 sampai 5 kg per ekor.
  4. Mempunyai pinggul/panggul yang bulat penuh dan besar.
  5. Pastikan bagian punggung tidak cekung atau terlalu membungkuk.
  6. Mempunyai mata cerah serta tidak tampak terlihat lesu maupun ngantuk.
  7. Permukaan bulu selalu bersih, terlebih pada bagian alat kelamin.

Pakan kelinci

Pada alam liar, sejatinya kellinci hanya mengandalkan makanan hijauan seperti tumbuhan lunak ataupun sayuran kebun petani. Namun untuk usaha ternak, setidaknya kamu bisa memberikan dedaunan hijauan, konsentrat, serta ditambah dengan beberapa asupan vitamin.

Sayuran hijauan memang makanan yang disukai kelinci, contohnya seperti sayuran sisa dapur berupa sawi, kubis, selada, wortel, lobak maupun daun singkong. Selain itu adapun beberapa jenis rumput-rumputan tertentu yang aman bagi pencernaan mereka.

Sedangkan untuk pemberian konsentrat biasanya hanya berupa pelet khusus buatan pabrik yang terjual di toko secara komersil.

Namun yang pasti pemberian pakan pelet dilakukan hanya untuk memudahkan pengerjaan serta membuat lebih praktis, tetapi tentunya ini akan menambah biaya produksi.

Pelet memang memiliki kandungan nutrisi lengkap dan dibutuhkan oleh kelinci. Di satu sisi pembelian pelet menjadi beban karena memang cukup mahal di pasaran. 

Tetapi kamu bisa berikan sesekali sebagai sumber nutrisi bagi ternak, terlebih lagi pelet sangat dibutuhkan buat kamu yang untuk usaha kellinci secara intensif.

Cara pemberian pakan

Untuk pemberian pakan hiijau berupa dedaunan dapat dimulai sejak kelici berumur 2 minggu / 14 hari secara bertahap sedikit demi sedikit. Tipsnya jangan berikan sayuran yang masih hijaun atau segar pada anakan, tetapi berikan dalam kondisi sedikit dilayukan.

Tujuanya ialah mencegah kembung pada anak keliinci yang belum terbiasa, terlebih lagi sayuran segar dan masih bergetah dapat mengakibatkan kematian jika terlalu banyak.

Total kebutuhan pakan kelinci juga harus benar-benar diperhitungkan, setidaknya asupan mereka dedaunan mencapai 4 hingga 5% dari rata-rata bobot tubuhnya dan sisanya adalah kosentrat, itu untuk makan dalam per hari.

Sedangkan untuk yang berusian 4 bulan setidaknya membutuhkan makanan hijau 20% dari total pakan mereka. Untuk yang 4 bulan lebih akan membutuhkan 60% asupan dedaunan hijau dari seluruhan total pakan.

Selain itu kamu juga harus menentukan waktu pemberian pakan konsentrat dengan dedaunan dengan tepat. Contoh, dalam pemberian konsentrat bisa dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 10 dan dedaunan pada pukul 13.00 hingga sore hari.

Perkembangbiakan

Salah satu pengurkuran dan proses kembang biak adalah dengan melihat tingkat kelahiran, sehingga nantinya akan mendapatkan produktivitas yang baik.

Kelici adalah hewan mamalia yang bereproduksi dengan melahirkan. Setidaknya mereka akan memasuki tahap dewasa dan siap dikawinkan pada usia 6 hingga 12 bulan, namun semua tergantung daripada jenis ras kelinci tersebut.

Tetapi cecara alamiah indukan betina yang siap berkembang biak anak akan menujukkan tanda-tanda birahi, berikut sebagai contoh yang bisa kamu ketahui.

  1. Tampak gelisah dan aktif dengan perilaku yang selalu mendekati pejantan.
  2. Suka menggosok-gosokkan moncong atau bagian dagu pada beberapa benda di sekitarnya atau pada kellinci lain.
  3. Pada bagian vulva biasanya akan berwarna kemerahan serta basah.

Cara mengawinkan kelinci

Buat kamu yang ingin mengawinkan kelinci dapat dilakukan dengan dua cara, salah satunya ialah secara berkelompok atau berpasangan di dalam satu buah kandang.

Untuk perkawinan berkelompok bisa dilakukan dengan memasukkan beberapa betina dan satu pejantan dalam kotak atau area. Perbandinganya ialah bisa 1:5 atau 1:10 (satu pejantan : lima sampai 10 betina).

Sedangkan untuk cara berpasangan dapat diterapkan dengan memasukkan 1 betina dan 1 jantan dalam satu kotak kandang. Namun selama masa perkawinan berlangsung untuk satu banding satu harus kamu cermati, mengingat terkadang ada yang tidak cocok atau tidak breaksi satu sama lain.

Berikut beberapa hal penting atau umum yang bisa kamu ketahui dalam mengawinkan ternak kelinci.

  1. Indukan siap kawin setidaknya mencapai usia 6 sampai 12 bulan (dapat dipengaruhi ras).
  2. Kellinci memiliki masa kawin berlangsung sekurang-kurangnya 14 hari atau dua minggu, sedangkan untuk masa birahi kembali sekitar 2 minggu.
  3. Waktu kehamilan dapat berlangsung sekitar 28 hingga 35 hari (dapat dipengaruhi ras).
  4. Secara alami keliinci akan menyusui selama 8 minggu penuh, oleh karena itu dalam ternak keliinci masa menyusui eksklusif bisa dilakukan selama 15 hingga 20 hari lamanya.
  5. Anakan selama menyusui dapat diberikan makanan tambahan berupa dedaunan hijau untuk menyesuaikan mereka.
  6. Untuk indukan betina dapat dikawinkan lagi setelah 2 minggu sejak terhitung melahirkan terakhir. Jika dikalkulasikan maka indukan dapat hamil sebanyak 5 kali dalam satu tahun.
  7. Sekali melahirkan anak dapat mencapai 4 hingga 12 ekor (dipengaruhi ras).
  8. Sedangkan untuk masa produktif umumnya berlangsung 1 sampai 3 tahun, bila kurang atau lebih biasanya kualitas akan menjadi turun.

Panen Kelinci

Secara umum tidak ada patokan khusus pada umum berapa anakan kelinci bisa di panen atau dijual ke pasar. Mengingat pasar tidak menuntut produk seperti unggas, sapi atau domba sebagai kebutuhan komersil secara standar khusus.

Namun jika untuk menjual anakan, setidaknya mereka memiliki usia diatas 2 bulan dan lepas dari susu indukan. Terlebih lagi menjual anakan yang masih terlalu muda ditakutkan akan bersiko tidak tahan atau bahkan mati.

Sedangkan untuk kelinci pedaging dapat dipanen saat usia mencapai 3,5 bulan atau mempunyai setidaknya bobot 2 sampai 3 kg per ekor. Jika dihitung untuk masa waktu penggemukan agar mencapai bobot tersebut, maka kamu membutuhkan masa ternak selama 2 hingga 3 bulan lamanya.

Itu adalah waktu dan usia yang tepat bagi kellinci pedaging untuk dipanen dan dilempar ke pasar.

Mengingat apabila di jual lebih lama lagi biasanya sudah tidak bernilai ekonomis dari segi pakan, karena keliinci memerlukan jumlah pakan yang lebih banyak dari pertumbuhan bobot.

Sedangkan jika kamu ingin menjual khusus untuk indukan, maka para peternak biasanya dipelihara hingga kelinci berusia 10 sampai 12 bulan lamanya.

Untuk harga bibit indukan umumnya tidak lagi diperhitungkan secara per kg, melainkan dilihat dari segi keunggulan secara bentuk, keturunan, ras serta kesehatan.

Nah, itulah sejumlah panduan untuk memelihara atau beternak kelinci hias maupun pedaging yang pada dasarnya tidak jauh beda.

Baca terus informasi lainnya di healty99.com seputar hewan satu ini.

Artikel terkait :

Buka Komentar

Iklan Atas Artikel "iklan 5"

Iklan 3 Tengah Artikel 1

Iklan 5 Tengah Artikel 2

Iklan 3 Bawah Artikel